Seorang Perawat Muslim untuk Pasiennya


“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dam mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Q. S. Al Ashr 103: 1-3)

Begitu besarnya kasih sayang Allah terhadap kita sebagai salah satu ciptaan-Nya. Dia selalu mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan indahnya dunia fana ini. Dia mengajak hamba-hamba-Nya untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya, beramal saleh di setiap hembusan napas dan saling menasehati dalam kebenaran serta kesabaran.

Semua manusia di alam bumi ini tidak ada satupun yang kekal dan sehat selalu. Akan tetapi kehidupan manusia itu akan selalu berubah-ubah. Berkaitan dengan hal ini, Rosulullah saw  bersabda: “Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara! Pergunakanlah masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu. Pergunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Pergunakanlah masa kayamu sebelum datang masa miskinmu. Pergunakanlah waktu senggangmu sebelum datang masa sibukmu. Pergunakan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu.” (H. R. Al Hakim)

Hadits diatas menerangkan bahwa kita selaku manusia yang menggembara di lautan dunia ini supaya melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai menyia-nyiakan waktu yang ada, karena waktu akan terus berjalan tanpa henti dan waktu tak akan terulang kembali.

Tugas manusia di muka bumi ini adalah ibadah kepada Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalm surat Az Zariyat ayat 56 “Wamaa kholaqtuljinna walingsa illaa liy’abuduun”, yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Jadi jelas tugas manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah itu contohnya shalat, zakat, puasa, bahkan bekerjapun termasuk ibadah jika jalan yang ditempuh dalam bekerja halal dan diniatkan hanya karena Allah. Bekerja itu bermacam-macam, misalnya menjadi seorang perawat. Tugas utama seorang perawat adalah tak luput dari melayani pasien. Dalam  melayani pasien, seorang perawat mjuslim dapat mengumpulkan ladang amal ibadah.

Seorang perawat muslim memiliki banyak peran dalam  menghadapi pasiennya, salah satunya adalah peran dalam mendoakan pasiennya (muslim). Dalam ajaran islam ketika menjenguk orang sakit pun dianjurkan untuk mendoakan oarng yang dijenguknya, apalagi seorang perawat dalam menghadapi pasiennya. Mendoakan pasien berarti perawat memohon kepada Allah supaya pasien diberi kesembuhan dari penyakitnya. Tak lupa perawat juga mendoakan semoga pasien dan keluarganya dapat diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah yang dialami

.

Doa Mohon Kesembuhan

Alloohumma robbannasi adzhibil ba’si isyfi antasyafi laa syifaa-a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughoodiru saqomaa.

“ Ya Tuhanku, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah Penyembuh. Tak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit.” (H.R. Bukhori dan Muslim)

Dengan mendoakan pasien, perawat dapat menjalin hubungan yang baik dengan pasienya. Selain itu, pasien juga akan merasa dihargai dan diterima keadaannya di mata perawat serta passien akan merasa sedikit terhibur hatinya. Selain mendoakan pasien, seorang perawat muslim juga dianjurkan memberikan kata-kata semangat kepada pasien seimannya dan tak lupa keluarganya supaya tidak berputus asa dengan keadaannya serta selalu percaya bahwa Allah satu-satunya yang dapat menyembuhkan keadaan pasien. Menganjurkan pula agar pasien dan keluarganya selalu berikhtiar. Rosulullah saw. bersabda: “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, dan janganlah kalian berobat dengan yang haram.” Bahkan, ketika pasien dan keluarga pasien berikhtiar malalui jalan medis pun seorang perawat muslim harus mengingatkan aqidah pasien muslim dan keluarga pasien supaya dijaga dengan berpedoman kepada firman Allah yang mengatakan bahwa Allah-lag yang menyembuhkan, bukan dokter. (Q.S. Asy-Syu’araa 26:80) peran dokter dan perawat hanyalah menjalankan ikhtiar medis melalui ilmunya yang sangat sedikit dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan iklmu Allah yang Mahaluas. Ilmu kedokteran dan keperawatan bagaikan setitik debu diantara belantara alam raya. Seperti setetes air di tengah samudra lepas.

Setelah terjalin keparcayaan antara perawat dan pasien, perawat dapat membimbing pasien untuk mendoakan kesembuhan dirinya sendiri (jika pasien masih mampu untuk berbicara) atau membimbing berdoa ketika akan minum obat dan sesudah minum obat. Selain itu perawat juga dapat membimbing pasiennya untuk berdoa supaya diberi kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi penyakitnya.

Doa Mohon Kesembuhan

As-alulloohal ‘azhiima robbil ‘arsyil ‘azhiimi an-yasyfiyanii syifaa-an laa yughoodiru saqoma.

“Aku mohon kepada Allah yang Maha Agung, Tuhan yang mempunyai ‘Arasy yang besar agar menyembuhkan aku, sembuh yang tidak meninggalkan sakit lagi.” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi)

Doa Ketika Akan Minum Obat

Imsahil ba’sa robbannaasi biyadikasy-syifaa-u laa kaa syifalahu illaa anta

“Hilangkanlah penyakit wahai Tuhan segala manusia. Di tangan-Mu kesembuhan. Tak ada yang menghilangkan penyakit, selain dari-Mu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Doa Setelah Minum Obat

As-alullohal ‘azhiima robbil ‘arsyil ‘azhiimi an-yasyfiyanii.

“Aku mohon kepada Allah yang Maha Besar, Tuhan yang mempunyai ‘Arasy yang besar, semoga Dia menyembuhkan aku.”

Doa Mohon Sabar dan Ketenangan

Hasbiyalloohu wani’mal wakiil. Robbanafrig ‘alainaa shobron watawaffanaa muslimiin.

“Ya Allah yang Maha Mencukupi aku dan sebaik-baiknya melindungi aku. Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran dalam hati kami, dan jadikanlah kami mati dalam islam.” (H.R. Abu Daud)

Selain disebutkan diatas seorang perawat muslim dapat juga memberi dukungan moril ataupun materil (jika mampu) kepada pasien muslim dan keluarganya. Jangan mengorbankan pasien untuk kepentingan duniawi, misalnya mengatakan bahwa pasien harus dirawat di kelas tertentu, memberi obat mahal yang sebenarnya tidak diperlukan, menggunakan alat bantu diagnostik yang mahal dengan pemaksaan, kerjasama dengan pabrik obat yang mengakibatkan penggunaan obat yang tidak diperlukan. Seorang perawat muslim juga ikut mendoakan agar pasien dan keluarganya dimudahkan dalm proses ikhtiar yang dilakukan.

Ronosulistyo, Hanny, dkk. 2009. Sakitku Ibadahku. Bandung.

Leave a comment »

Hello world!


Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Comments (1) »